MAKALAH
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
ROMI R. LEBANG E21113731
SRI NURMALA SARI E21113725
MUH. RIDWAN MB E21113730
ANDI MUNIF MUKHLIS E21113703
ISHAM ISMAIL E21113714
A. FATIMAH ZAHRA E21113726
ADMINISTRASI
NEGARA KONSENTRASI MANAJEMEN KEARSIPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Proses pada suatu pekerjaan
harus dirancang dan dikembangkan, kesalahan prosedur dapat terjadi, bila suatu
pekerjaan tidak dirancang dengan baik, dapat menimbulkan kecelakaan atau
kerusakan. Untuk itu perlu dibuat suatu prosedur
tetap yang bersifat standard, sehingga siapapun, kapanpun dan dimanapun dilakukan
langkah-langkahnya tidak berubah. Langkah-langkah kerja yang tertib ini disebut
SOP (standard operating
procedures), sebutan lainnya Protap (Prosedur tatap).
Lembaga atau perusahaan yang besar dan bonafide
umumnya telah memakai SOP dalam melaksanakan tugas, seperti :
Departemen/dinas Kimpraswil, Operasi pasien di rumah sakit, Bapedal, POLRI, dan
lainnya. SOP merupakan hasil finalisasi dan kesempurnaan prosedur kerja. Dengan
adanya SOP diharapkan pekerjaan dapat terlaksana dengan baik, tepat waktu, dan
dapat dipertanggung jawabkan.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa pengertian dari SOP dan mengapa SOP
penting?
1.2.2
Simbol-simbol apa yang ada didalam SOP?
1.2.3
Apa prinsip dan teknik penyusunan SOP?
1.3
Tujuan
Penulisan
1.3.1
Untuk mengetahui pengertian dari SOP dan pentingnya SOP.
1.3.2
Untuk mengetahui simbol-simbol yang
digunakan didalam SOP.
1.3.3
Untuk mengetahui prinsip dan teknik
penyusunan SOP.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
dan Pentingnya SOP
2.1.1
Pengertian
SOP
Pada dasarnya SOP adalah suatu
perangkat lunak pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau
prosedur kerja tertentu. Oleh karena prosedur kerja yang dimaksud bersifat
tetap, rutin, dan tidak berubah-ubah, prosedur kerja tersebut dibakukan menjadi
dokumen tertulis yang disebut sebagai Standard Operating Procedure.
Menurut Syamsi (1994:16), Prosedur
adalah suatu rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan
suatu pekerjaan yang merupakan suatu kebulatan. Sementara itu prosedur perkantoran atau sistem perkantoran
diartikan sebagai urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan - pelaksanaan
pekerjaan), di dalam mana pekerjaan dilakukan dan berhubungan dengan apa yang
dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana
melakukannya, dan siapa yang melakukannya (Moekijat, 1989:52). Sedangkan menurut Terry dalam Syamsi
(1994:16), Prosedur kerja adalah serangkaian tugas yang saling berkaitan dan
yang secara kronologis berurutan dalam rangka menyelesaikan suatu pekerjaan.
Maka secara singkat dikatakan bahwa prosedur kerja itu merupakan kegiatan yang
harus dilakukan secara berurutan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.
Menurut Maryati (2007:53), Standar
kerja adalah perilaku atau hasil minimum yang diharapkan dapat dicapai oleh
seluruh karyawan kantor. Sedangkan menurut Moekijat,
(2002:159), standar adalah sesuatu yang dibentuk baik oleh kebiasaan maupun
oleh kekuasaan untuk mengukur hal-hal seperti mutu, hasil pelaksanaan pelayanan
dari setiap faktor yang dipergunakan dalam manajemen.
Dari pengertian diatas menunjukkan betapa pentingnya suatu
standar, di dalam perusahaan standar itu dibuat didalam bentuk Standar
Operasional Prosedur (SOP) untuk mengukur mutu dan pelaksanaan pelayanan.
Menurut Crisyanti (2011) Standar Operasional Prosedur (SOP)
merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem, mekanisme dan tata kerja
internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan
instansi pemerintah.
Pengertian Standar Operasional Prosedur lainnya adalah suatu
standar/ pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan
suatu kelompok kerja agar dapat mencapai tujuan organisasi. SOP merupakan
tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan
suatu proses kerja tertentu.
Menurut (Atmoko, 2011:2), Standar Operasional Prosedur
adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan
fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator
indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja,
prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Sementara itu, Risyanti (2011:203)
menyatakan bahwa SOP menjadi relevan karena sebagai tolak ukur dalam menilai
efektivitas dan efisiensi kinerja perusahaan dalam melaksanakan program
kerjanya.
Singkatnya dari pengertian di atas bahwa Standar Operasional
Prosedur merupakan pedoman kerja bagi setiap perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya. Dalam
SOP itu biasanya diatur ketentuan-ketentuan umum yang berlaku dalam suatu unit
kerja, Sementara itu kinerja atau juga sering di sebut performance adalah
sebagai pencapaian hasil atau the degree of accomplishment, pengertian
lain bahwa kinerja adalah prestasi kerja, prestasi penyelenggaraan sesuatu
(Atmoko, 2011:3). Sementara
Faustino (dalam Atmojo,2011) memberi batasan kinerja sebagai suatu cara
mengukur kontribusi-kontribusi dari individu individu anggota organisasi kepada
organisasinya. Peter
Jennergen (dalam Atmoko, 2011) juga mendefinisikan kinerja organisasi adalah
tingkat yang menunjukkan seberapa jauh pelaksanaan tugas dapat dijalankan
secara aktual dan misi organisasi tercapai.
Dengan demikian, kinerja adalah konsep utama organisasi yang
menunjukkan seberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi
dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan.
2.1.2
Pentingnya SOP
Keberadaan SOP (Standard
Operating Procedure) sangat penting bagi operasional suatu perusahaan. Dengan
SOP kita bisa mengantisipasi berbagai situasi yang mungkin terjadi dalam
menjalankan bisnis kita. SOP ini harus kita perjuangkan sejak kita mendirikan
perusahaan. Pada tahap awal sop ini terlihat sederhana, tetapi seiring dengan
perjalanan menjalankan bisnis kita akan semakin memperlengkapi sop kita.
Tujuan SOP adalah menciptakan
komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi
pemerintahan untuk mewujudkan good governance.
SOP akan memberi arah
bagi staf perusahaan dalam menjalankan pekerjaannya. Dengan adanya SOP maka
karyawan mengetahui lingkup pekerjaannya. Dengan kejelasan ruang lingkup ini,
maka job description akan jelas sehingga tidak tumpang tindih. Dengan demikian
maka kinerja staf perusahaan akan terjaga dengan baik.
SOP ini bisa kita bagi
ke dalam berbagai bidang misalnya:
1.
SOP dalam menangani calon client
2.
SOP dalam mengerjakan project
3.
SOP layanan purna jual
4.
SOP quality control
5.
SOP keuangan
Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP) :
a.
Dapat
menjaga konsistensi dalam menjalankan suatu prosedur kerja
b. Lebih jelas mengetahui peran dan
posisi masing-masing di internal perusahaan
c.
Memberikan
kejelasan mengenai prosedur kerja, dan tanggung jawab dalam proses terkait
d. Memberikan keterangan mengenai
keterkaitan dengan satu proses kerja dengan proses kerja
e.
Meminimalisir
kesalahan dalam melakukan pekerjaan
f.
Membantu
dalam melakukan evaluasi terhadap setiap proses operasional perusahaan
Fungsi Betapa Pentingnya
SOP :
1.
Memahami alur atau Metode kerja yang harus dijalankan
2.
Memahami tingkat kesulitan dan kerumitan suatu pekerjaan (target
achievement)
3.
Melihat fungsi dan authorisasi pemegang jabatan (authorized)
2.2
Simbol-simbol SOP
Proses di lingkungan
industri pada umumnya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berulang. Setiap
siklus kegiatan tersebut biasanya dapat dipecahkan ke dalam beberapa langkah
kecil. Dari uraian langkah-langkah tersebut, kita dapat mencari langkah mana
saja yang bisa kita perbaiki (improve). Langkah-langkah tersebut akan lebih
mudah dimengerti jika kita menggambarkannya dalam suatu bagan yang dikenal
dengan istilah: flowchart atau bagan alir. Flowchart adalah diagram yang
menyatakan aliran proses dengan menggunakan
anotasi bidang-bidang geometri, seperti lingkaran, persegi empat, wajik,
oval, dan sebagainya untuk merepresentasikan langkah-langkah kegiatan beserta
urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda
panah.
2.2.1
Awal Penggunaan
Flowchart
Frank Bunker Gilbreth, adalah orang yang pertama
kali memperkenalkan sebuah metode terstruktur untuk mendokumentasikan aliran
proses yang sering disebut flow process chart
di hadapan para anggota ASME (American Society of Mechanical Engineers)
pada tahun 1921 dengan presentasi berjudul “Process Charts—First Steps in
Finding the One Best Way“. Dalam presentasi Gilbreth tersebut terdapat puluhan simbol yang kemudian pada tahun-tahun
berikutnya disederhanakan menjadi empat macam simbol , yaitu:
|
untuk
kegiatan operasi
|
|
|
untuk
kegiatan pemindahan atau transportasi
|
|
|
untuk
kegiatan pemeriksaan atau inspeksi
|
|
|
untuk
penyimpanan
|
Kemudian pada tahun 1947, simbol-simbol dalam
flow process chartmilik Gilbreth digunakan oleh ASME ketika mereka menerbitkan
standar pertama untuk simbol-simbol pemetaan proses, yang kemudian berkembang
menjadi ANSI Y15.3M, yaitu sebuah standar yang dibuat oleh American National
Standard Institute (ANSI) untuk pemetaan operasi dan aliran proses (operation
and flow process charts standard).
Dalam standar ANSI Y15.3M ini terdapat lima
macam simbol yang merupakan modifikasi simbol Gilbreth, yang mana lingkaran
kecil diganti dengan anak panah untuk kegiatan transportasi dan menambah simbol
baru untuk kejadian menunggu (delay). Berikut standar simbol-simbol tersebut:
|
Lingkaran
besar untuk kegiatan operasi (operation/handling), misalnya:
memaku, mengebor, mengetik, dll.
|
|
|
Blok
panah untuk kegiatan pemindahan (transportation/move),
misalnya: memindahkan material dengan forklift, mengangkat barang
dengan crane, memindahkan barang dengan tangan, dll.
|
|
|
Segi empat untuk kegiatan pemeriksaan (inspection),
misalnya: menguji kualitas material, membaca skala pengukur tekanan, meneliti
informasi tertulis, dll.
|
|
|
Segi
tiga terbalik untuk penyimpanan (storage), misalnya:
tumpukan raw material di gudang, barang jadi di staging
area, penyimpanan surat-surat, dll.
|
|
|
Huruf
D besar untuk kejadian menunggu (delay), misalnya: material
dalam trolley menunggu diproses lebih lanjut, menungguelevator,
surat-surat menunggu untuk diarsipkan, dll.
|
2.2.2
Simbol-Simbol Flowchart
yang Umum Digunakan
Simbol-simbol flowchart yang digunakan Gilbreth
kurang dikenal secara umum. Ini mungkin
karena meluasnya penggunaan Microsoft Office, yang mana Microsoft Office
merujuk simbol-simbol dasar flowchart kepada simbol-simbol flowchart untuk pengolahan data (data
processing). Sejauh yang saya tahu simbol-simbol ini sama persis dengan template yang digunakan IBM pada
1960-an untuk simbol flowchart pengolahan data. Berikut bentuk simbol-simbol
tersebut:
|
Terminator,
simbol untuk menunjukkan awal atau akhir dari aliran proses. Umumnya, diberi kata-kata
‘Start’, ‘End’, ‘Mulai’, atau ‘Selesai’.
|
|
|
Process,
simbol untuk menunjukkan sebuah langkah proses atau operasi. Umumnya,
menggunakan kata kerja dalam deskripsi yang singkat dan jelas.
|
|
|
Connector,
tanda panah yang menunjukkan arah aliran dari satu proses ke proses yang
lain.
|
|
|
Decision,
simbol untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan keputusan. Umumnya,
menggunakan bentuk pertanyaan, dan biasanya jawabannya terdiri dari ‘yes’ dan
‘no’ atau ‘ya’ dan ‘tidak’ yang menentukan bagaimana alur
dalamflowchart berjalan selanjutnya berdasarkan kriteria atau
pertanyaan tersebut.
|
|
|
Sub-process,
simbol untuk menunjukkan bahwa dalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain
yang menggambarkan langkah tersebut lebih rinci.
|
|
|
Document,
simbol untuk menunjukkan proses atau keberadaan dokumen.
|
|
|
Input/Output,
simbol untuk menunjukkan data yang menjadi input atau output proses.
|
|
|
Connector (On-page),
simbol untuk menunjukkan hubungan simbol dalam flowchart sebagai
pengganti garis untuk menyederhanakan bentuk saat simbol yang akan
dihubungkan jaraknya berjauhan dan rumit jika dihubungkan dengan garis.
|
|
|
Off-page Connector,
fungsinya sama dengan Connector, akan tetapi digunakan untuk
menghubungkan simbol-simbol yang berada pada halaman yang berbeda. Label
untuk Connector dapat menggunakan huruf dan Off-page Connector menggunakan
angka.
|
Simbol-simbol yang diperlihatkan di atas adalah
sebagian standar simbol-simbol yang disepakati dan banyak digunakan dibeberapa
belahan dunia, mungkin saja organisasi atau perusahaan tempat anda bekerja
mempunyai standar simbol sendiri, hal yang terpenting kita harus menyepakati
simbol yang digunakan agar tidak terjadi konflik saat dikomunikasikan.
2.3
Prinsip-prinsip dan
Teknik Penyusunan SOP
2.3.1
Prinsip-prinsip
Penyusunan SOP
Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang baik adalah SOP yang dapat dengan mudah dipahami dan
dijalankan. SOP yang mudah dipahami dan dijalankan tentunya akan memudahkan
semua pegawai mengerjakannya, sebaliknya SOP yang sulit malah akan membuat
pegawai mengalami kesulitan pula. Untuk membuat SOP yang baik hendaknya suatu
perusahaan merujuk pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Prinsip Kemudahan dan Kejelasan
Prinsip ini dimaksudkan agar
prosedur-prosedur standar yang akan disusun harus dengan mudah dapat dipahami
dan diterapkan oleh semua pegawai termasuk pegawai baru tanpa mengalami kendala
dalam pelaksanaan tugasnya.
2. Prinsip Efisiensi dan
Efektivitas
Prinsip ini menerapkan efisiensi dan
efektivitas dalam proses pelaksanaan tugas. Prinsip ini mutlak harus menjadi
pedoman dalam penyusunan prosedur kerja. Diharapkan prinsip ini membuat
pekerjaan lebih cepat selesai dan lebih murah.
3. Prinsip Perhatian dan
Keselarasan
Prinsip ini bertujuan untuk
menyelaraskan prosedur-prosedur yang berkaitan satu dengan lainnya.
4. Prinsip Keterukuran
Prinsip ini menjadi sangat penting
dalam SOP karena output dari prosedur-prosedur yang terstandarisasi mengandung
kualitas mutu tertentu yang dapat diukur pencapaian keberhasilannya.
5. Prinsip Dinamis
Prinsip dinamis maksudnya,
prosedur-prosedur yang ada dapat dengan mudah disesuaikan dengan perkembangan
kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan yang berkembang.
6. Prinsip Berorientasi pada
Konsumen
Prosedur-prosedur yang dikembangkan
harus mempertimbangkan kebutuhan pengguna sehingga dapat memberikan kepuasan
pada pengguna.
7. Prinsip Kepatuhan dan Kepastian
Hukum
Penyusunan SOP harus memenuhi
ketentuan-ketentuan dan peraturan pemerintah yang berlaku, serta untuk
memperoleh kepastian hukum agar dapat ditaati oleh pegawai dan melindungi
pegawai jika terjadi tuntutan hukum.
2.3.2
Teknik Penyusunan SOP
1.
Menentukan format
Bentuk format yang dipilih bisa dengan :
a. Mendisain sebuah
kebutuhan
b. Mengadopsi dari pihak
luar
Kelengkapan dokumen SOP umumnya :
a. Halaman judul (cover)
b. Keputusan pimpinan
perusahaan/ organisasi/ lembaga (lembar pengesahan)
c. Kata pengantar
d. Daftar isi dokumen SOP
dan daftar lampiran
e. Penjelasan singkat
penggunaan
f. Kepala SOP
g. Uraian procedure
2.
Pengumpulan informasi
a. Teknik brainstorming
Teknik brainstorming, biasanya dilakukan pada kondisi dimana tim
tidak memiliki cukup informasi yang diperlukan dalam pengembangan SOP.
b. Teknik focus group
discussion
Teknik focus group discussiom dilakukan jika tim telah memiliki
informasi prosedur-prosedur yang akan distandarkan tetapi ingin lebih
mendalaminya dari orang-orang yang dianggap menguasai secara teknis.
c. Teknik wawancara
Teknik wawancara dilakukan jika tim ingin mendapatkan informasi
secara mendalam dari seorang key informant, yaitu orang yang menguasai secara
teknis berkaitan dengan prosedur-prosedur yang akan distandarkan.
d. Teknik survey
Teknik surveu dilakukan jika tim ingin memperoleh informasi dari
sejumlah besar orang yang terkait dengan prosedur.
e. Teknik benchmark
Teknik benchmark dilakukan jika tim memandang bahwa
terdapat banyak unit sejenis yang sudah memiliki SOP dapat dijadikan contoh
untuk pengembangan SOP.
f. Telaah dokumen
Telaah dokumen dilakukan untuk memperoleh informasi sekunder dari
dokumen-dokumen pemerintah berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan prosedur yang akan distandarkan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Standar operasional prosedur sebagai
alat penilaian kinerja berorientasi pada penilaian kinerja internal
kelembagaan, terutama dalam hal kejelasan proses kerja di lingkungan organisasi
termasuk kejelasan unit kerja yang bertanggungjawab, tercapainya kelancaran
kegiatan operasional dan terwujudnya koordinasi, fasilitasi dan pengendalian
yang meminimalisir tumpang tindih proses kegiatan di lingkungan sub-sub bagian
dalam organisasi yang bersangkutan. Standar operasional prosedur berbeda dengan
pengendalian program yang lebih diorientasikan pada penilaian pelaksanaan dan
pencapaian outcome dari suatu program/kegiatan. Namun keduanya
saling berkaitan karena standar operasional prosedur merupakan acuan bagi
aparat dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya termasuk dalam pelaksanaan
kegiatan program.
3.2
Saran
Karena SOP merupakan panduan
berkerja semua orang dalam organisasi dan sebagai alat penting untuk melihat
rekam jejak mereka dalam berkerja, maka sepatutnya pihak manajemen organisasi
menyiapkan SOP dan mengevaluasi pemakaianya dari waktu kewktu untuk mendapatkan
efektifitas dan efisiensi kerja pada tingkat yang maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
Aes.(2013).pentingnyastandaroperasionalprosedur.https://aes2013.wordpress.com/2013/10/01/pentingnya-standar-operasional-prosedur/.07 Mei 2015
http://anugerahdino.blogspot.com/2014/10/prinsip-prinsip-penyusunan-sop.html
http://pratamaindomitra.co.id/metode-dan-teknik-penyusunan-sop.html
;'p
🔴 Cara mendaftar menjadi Distributor SOP SUBARASHI & UTSUKUSHHI AFC Lifescience Indonesia Jalur Resmi dan Terpercaya📱0852.7755.3117
ReplyDeleteSOP Subarashi & Utsukushhii Layanan COD ke seluruh Kota se Indonesia
Pemesanan Produk AFC & Bergabung menjadi Distributor Resmi di AFC Lifescience Indonesia 📱0852.7755.3117
🔴 Cara Pemakaian Serum SENSEI SURU Produk AFC Lifescience JAPAN 📱0852.7755.3117
📱➡️ https://wa.me/6285277553117
🔴Info produk & Cara bergabung Member AFC :
✔️ http://bit.ly/afcbushidoteam
✔️ http://bit.ly/celltherapyjapan
#SOPSUBARASHI085277553117
#leaderafcindonesia085277553117
#sopSubarashiafc085277553117 #AFCLIFESCIENCE085277553117
#sop100plusmedan #utsukushhii #sehatbersamasop100plus #senseisuru
🔴 Cara mendaftar menjadi Distributor SOP SUBARASHI & UTSUKUSHHI AFC Lifescience Indonesia Jalur Resmi dan Terpercaya📱0852.7755.3117
ReplyDeleteSOP Subarashi & Utsukushhii Layanan COD ke seluruh Kota se Indonesia
Pemesanan Produk AFC & Bergabung menjadi Distributor Resmi di AFC Lifescience Indonesia 📱0852.7755.3117
🔴 Cara Pemakaian Serum SENSEI SURU Produk AFC Lifescience JAPAN 📱0852.7755.3117
📱➡️ https://wa.me/6285277553117
🔴Info produk & Cara bergabung Member AFC :
✔️ http://bit.ly/afcbushidoteam
✔️ http://bit.ly/celltherapyjapan
#SOPSUBARASHI085277553117
#leaderafcindonesia085277553117
#sopSubarashiafc085277553117 #AFCLIFESCIENCE085277553117
#sop100plusmedan #utsukushhii #sehatbersamasop100plus #senseisuru