MAKALAH
ARSIP BERBASIS ELEKTRONIK
SRI NURMALA SARI
E21113725
ADMINISTRASI
NEGARA KONSENTRASI MANAJEMEN KEARSIPAN
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulisan makalah ini selesai. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas Seleksi dan Penilaian Arsip mengenai Pengeloaan Arsip Berbasis
Elektronik.
Terselesaikannya makalah ini bukan
karena usaha penulis sendiri, semua tidak terlepas dari uluran tangan yang
diberikan oleh berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis menyampaikan rasa
terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait.
Penulis menyadari amatlah terbatas pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki penulis untuk menciptakan karya tanpa cela. Tentulah masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karna itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan, hargai dan akan diterima
dengan kerendahan hati, agar menjadi koreksi pada penulis, sehingga kelak
penulis mampu menghasilkan sebuah karya yang jauh lebih baik dan penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Makassar, September 2014
Penulis
Sri
Nurmala Sari
DAFTAR
ISI
Hal
Kata
Pengantar...................................................................................................... i
Daftar
Isi.......................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................................... 3
C. Tujuan........................................................................................................ 3
BAB
II PEMBAHASAN
A. Penciptaan
Arsip Elektronik...................................................................... 4
B. Pengelolaan
Arsip Elektronik.................................................................... 6
C. Sistem
Penyimpanan dan Temu Balik Arsip........................................ .... 7
D. Keuntungan
Arsip Elektronik................................................................... 8
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 10
B. Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan teknologi yang begitu pesat belakangan ini di
satu sisi mempunyai dampak positif terhadap kelancaran dan kemudahan bagi
manusia dalam melaksanakan berbagai kegiatannya, tetapi di pihak lain
perkembangan ini juga menimbulkan dampak khususnya di bidang kearsipan yang
perlu segera diantisipasi. Perkembangan di bidang kearsipan dirasakan sangat
lambat jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi yang secara langsung
ataupun tidak langsung menghasilkan arsip yang cenderung selalu berubah. Untuk
itu para pengelola kearsipan hendaknya selalu tanggap dan mengikuti
perkembangan tersebut dan sedapat mungkin agar dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan kearsipan.
Proses perkembangan teknologi akan
berjalan terus melaju seakan tak mungkin terkejar, teknologi akan terus bergerak maju dengan produk-produk yang
selalu up to date dengan perubahan generasi dari waktu ke waktu. Maka dampak
perubahan itu sedemikan besar, sehingga produk-produk out of date tak sinkron produk terbaru, karena
setiap produk baru dipastikan memiliki spesifikasi yang lain.
Seiring dengan kemajuan teknologi,
dunia kearsipan yang selama ini hanya berkutat pada kertas-kertas lusuh dan
berbau menyengat. Kini juga tak ketinggalan telah memanfaatka teknologi sebagai
alat untuk mengolah, mengakses dan penyebaran serta pelestarian arsip.
Arsip-arsip kuno yang memiliki nilai guna informasi sejarah dan mengandung
keunikan yang sangat menarik sekarang telah disajikan dan diakses melalui media
elektronik. Dengan memungkinkan pengaksesan yang lebih luas, diharapkan arsip merupakan barang bukti yang
sekaligus mampu berbicara tentang fakta dan peristiwa sejarah dan mampu
memberikan arti dan manfaat dalam kehidupan manusia. Sehingga arsip-arsip yang
dulunya hanya dapat dilihat dan dibaca pada pusat-pusat arsip, kini dapat
diakses secara online, dan bahkan layanannya telah mengarah pada sistem layanan
otomasi.
Sampai
saat ini juga, arti dan peran arsip sangat konkrit dan jelas serta sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan administrasi, manajemen dalam suatu
organisasi. Dalam administrasi dan manajemen arsip berperan sangat vital
sebagai bahan untuk perencaan, bahan pengawasan dan pelaporan, bahan utama
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi dan tanpa arsip tidak mungkin
suatu organisasi dapat beroperasi dengan tertib, teratur dan lancar. Dengan
demikian fungsi arsip bagi suatu organisasi adalah sebagai tulang punggung yang
akan menopang gerak operasi organisasi dalam rangka mencapai tujuannya secara
dinamis. Disamping itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara arsip berperan
sebagai memori kolektif bangsa, simpul pemersatu bangsa, sumber informasi
sejarah bangsa yang lengkap, nyata dan benar.
Dari peradaban Yunani kuno hingga
modernisasi Ilmu pengetahun dan teknologi (IPTEK) saat ini arsip masih tetap
eksis, tetapi dalam hal perkembangan bentuk atau media simpan arsip mengalami
perubahan cukup signifikan. Perubahan itu terjadi karena konsekuensi logis atau
pengaruh dari kemajuan IPTEK, khususnya berkaitan dengan ditemukannya teknologi
komputer, yang kemudian melahirkan spesialisasi pengetahuan baru di bidang
kearsipan yaitu arsip elektronik.
Kehadiran arsip elektronik
sebagai genre (jenis) baru dari pada jenis atau tipe arsip yang sudah
ada, telah menyebabkan adanya penambahan kapasitas untuk penggarapannya. Dalam
kontek penggarapan arsip elektronik tersebut, tentu membutuhkan pengetahuan dan
kemampuan yang lengkap yaitu menguasai pengetahuan pengelolaan arsip dan
ditambah dengan pengetahuan komputer. Oleh karena itu dibutuhkan model
elaborasi yang baik antara arsiparis sebagai tenaga profesional kearsipan
dengan programer sebagai tenaga profesional komputer untuk mewujudkan sistem
pengelolaan arsip elektronik yang dapat diandalkan, sehingga membawa pengaruh
terhadap perubahan image masyrakat bahwa arsip tidak hanya merupakan
tumpukan-tumpukan kertas yang memenuhi ruang-ruang kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara proses penciptaan arsip elektronik?
2. Bagaimana
cara mengelolah arsip elektronik?
3. Bagaimana
sistem penyimpanan dan temu balik arsip elektronik?
4. Apa
keuntungan dari arsip elektronik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses penciptaan
arsip elektronik.
2. Untuk mengetahui cara mengelolah
arsip elektronik.
3. Untuk mengetahui sistem penyimpanan
dan temu balik arsip.
4. Untuk mengetahui keuntungan dari
arsip elektronik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penciptaan Arsip Elektronik
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi Transaksi Informasi Elektronik, menerangkan informasi
elektronik adalah adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi
tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, elektronik
data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks,
telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi
yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang
mampu memahami.
Kemudian
Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan,
dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital,
elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan,
dan/atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi
tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, elektronik
data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks,
telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau
perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang
yang mampu memahami.
Proses penciptaan arsip dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1) Penciptaan
secara elektronik atau otomasi
Penciptaan secara elektronik atau otomasi adalah
menciptakan arsip elektronik dengan menggunakan alat yang bersifat elektronik,
seperti camera digital, perekam suara, perekam video dan khususnya komputer.
2) Penciptaan
arsip dengan cara transformasi digital
Proses penciptaan arsip dengan
transformasi digital sering disebut proses digitalisasi, dimana digitalisasi
mempunyai arti secara umum adalah proses penciptaan arsip elektronik dari arsip
konvensional dengan tujuan untuk melindungi arsip konvensional dari kerusakan
secara fisik.
Proses ini memerlukan beberapa
tahapan, yang masing-masing tahap akan memiliki aturan-aturan yang harus
dipatuhi, untuk menjaga keotentikan arsip elektronik yang dihasilkan. Selain
melalui beberapa tahapan, proses penciptaan arsip elektronik memerlukan peralatan yang handal dan ruang
simpan yang besar. Proses penciptaan arsip konvensional ke arsip elektronik melalui
beberapa tahapan berikut:
a. Tahap Pemilihan
Dalam
tahap pemilihan ini perlu diperhatikan beberapa hal antara lain : Waktu,.
Kegunaan, Informasi dan penyelamatan. Pemilihan berdasarkan waktu berarti arsip
dipilih berdasarkan pada waktu pengeloaan arsip. Pemilihan berdasarkan kegunaan,
berarti arsip dipilih berdasarkan seberapa tingkat penggunaan arsip, sering digunakan apa
tidak. Pemilihan berdasarkan informasi
berarti pemilihan arsip dengan mempertimbangkan isi kandungan informasi arsip. Dan pemilihan berdasar penyelamatan
berarti pemilihan dengan memperhatikan
kondisi fisik arsip, semakain buruk kondisi fisik arsip, semakin cepat untuk
diselamatkan.
b. Tahap Pemindaian
Arsip
setelah dipilih kemudian tahap berikutnya dilakukan pemindaian arsip, pada
prinsipnya pemindaian arsip hanya dapat dilakukan satu kali saja, sehingga
proses pemindaian dilakukan dengat cermat, tepat dan dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan master arsip elektronik.
c. Tahap Penyesuaian
Nama
file dari hasil proses pemindaian biasanya berupa nama default pemberian mesin
yaitu tergantung mesin pemindai yang digunakan. Salah satu nama yang umum
adalah “scanxxxxx” dengan “xxxxx” adalah nomor urut pemindaian. Nama file
tersebut tidak mencerminkan isi dari arsip. Sehingga perlu dilakukan
penyesuaian nama file dengan mengikuti
jenis arsip, fond arsip, nomor urut daftar, nomor urut arsip dan nomor urut
lembar arsip.
d. Tahap pendaftaran
Setelah
arsip hasil pemindaian disesuikan dengan
arsip aslinya, maka baru dilakukan pendaftaran atau pembuatan daftar.
Dalam daftar yang dibuat dicantumkan informasi tentang nomor urut arsip dan
disesuaikan dengan daftar pertelaan arsip (DPA). Informasi tersebut diperlukan
untuk menjamin keaslian dari arsip elektronik yang dihasilkan dan menjaga dari
kemungkinan pemalsuan, karena salah satu ciri arsip yang baik adalah asli dan
autentik tercapai.
e. Tahap pembuatan berita acara
Dalam
tahap ini adalah pembuatan berita acara proses digitalisasi dari arsip
konvensional kedalam arsip elektronik.
Dalam tahap ini mencantumkan penanggungjawab pelaksanaan dan legalisasi dari
pejabat yang berwenang, jenis perangkat keras yang digunakan detail dan jenis
komputer yang digunakan.
B. Pengelolaan
Arsip Elektronik
Pengelolaan arsip
elektronik dengan tetap mengikuti atau sesuai dengan norma-norma atau kaidah
kearsipan yaitu :
1) Mempersiapkan
pranata organisasi serta sistem dan prosedur berkaitan dengan program
diversikasi pengelolaan arsip berbasis teknologi komputer.
2) Menyusun
dan menata alokasi sumber daya untuk implementasi sistem pengelolaan arsip
elektronik.
3) Menyusun
Detail Enginering Design (DED)
untuk empat modul arsip elekronik oleh arsiparis dan programer komputer.
4) Melaksanakan
implementasi sistem pengelolaan arsip elektronik sesuai kelayakan atau
kemampuan sumber daya organisasi, seperti penerapan empat modul arsip
elektronik secara modular.
Berdasarkan keempat hal diatas, secara garis
besar operasional sistem pengelolaan arsip elektronik dilaksanakan sebagai
berikut :
1. Melakukan
input data, scanning dan recognation terhadap surat menyurat pada mail
processing centre, dengan menggunakan modul e-letter.
2. Melakukan
verifikasi, validasi, autentifikasi terhadap file-file (arsip aktif) pada filing
processing centre, dengan menggunakan modul e-file.
3. Melakukan
kendali berkas terhadap records (arsip inaktif) pada records processing
centre, dengan menggunakan e-records.
4. Melakukan
integrasi, migrasi terhadap group arsip (arsip statis) pada data
processing centre menggunakan modul
e-archives.
C. Sistem
Penyimpanan dan Temu Balik Arsip
Dalam perkembangan pengelolaan
arsip, para praktisi kearsipan tentu saja
sangat memahami akan pentingnya sebuah arsip. Bukan hanya dilihat dari
bentuk fisiknya saja, melainkan dari sisi informasi yang terkandung dalam arsip
tersebut. Hal ini yang memacu para praktisi kearsipan untuk selalu mencari pola
pengeloaan yang tepat dan efisien untuk dapat mengelola arsip-arsip tersebut.
Pengelolaan arsip bukan hanya terbatas pada keamanan penyimpanan, namun juga
mengarah pada manajemen penempatan, sehingga akan mempermudah proses temu
kembali arsip apabila suatu saat arsip dibutuhkan oleh pengguna.
Saat ini para praktisi kearsipan
telah banyak beralih dari media penyimpanan yang bersifat konvensional berupa
fisik (hard copy) kedalam media elektronik (soft copy), hal ini dilakukan
karena pertimbangan efisiensi.
Menurut National Archives and Record
Administration (NASA) USA, Arsip elektronik merupakan arsip-arsip yang disimpan
dan diolah di dalam suatu format dimana hanya computer yang dapat memprosesnya,
oleh karena itu arsip elektronik seringkali dikatakan sebagai Machine Readable
Record[3].
Proses penyimpanan data secara
sederhana adalah data disimpan dengan didasarkan pada aplikasi dan jenis
informasi. Suatu file data bisa terdiri dari satu record atau lebih. Penyimpana
file diatur dalam direktori yang diciptakan dan diolah oleh sistem operasi.
Direktori dapat mempunyai funsi sebagai daftar isi untuk media yang
bersangkutan.
Sistem penyimpanan arsip elektronik
dapat dilakukan dalam berbagai bentuk media penyimpanan, antara lain:
a). Media Magnetik (magnetic Media)
b).
Disk Magnetik (magnetic disk)
c). Pita magnetik (magnetic tape)
d). Kaset (cassette)
e). Media optik ( Optical Media)
Media penyimpanan yang berkapasitas
besar seperti hard disk atau disk optic yang memiliki lebih dari satu gigabyte
dapat dibagi dalam sektor-sektor, sehingga dapat dipergunakan untuk aplikasi
yang berbeda. Berarti dalam satu media penyimpanan berbagai mecam informasi
dapat diproses sesuai dengan sistem
aplikasinya. Pemberian label nama file dalam arsip cukup penting didalam
penyimpanan arsip elektronik. Format label nama pada direktori atau nama file
dan media penyimpanan sebaiknya diberikan secara standar, jelas dan lengkap,
hal ini penting sebagai tanda identitas dari media penyimpanan seperti floppy
disk, hard disk dan sebagainya.
Pemberian nama label yang bersifat
eksternal maupun internal secara standar, terpadu dan konsisten akan memudahkan
penemuan kembali informasi. Guide indeks yang sesuai memungkinkan pengguna
untuk mengatur sistem pengindekan.
D. Keuntungan
Arsip Elektronik
Dalam penyimpanan arsip secara
elektronik akan diperoleh beberapa keuntungan serta efisiensi, bila
dibandingkan dengan sistem penyimpanan arsip secara konvensional. Adapun
keuntungan dari penyimpanan arsip elektronik adalah:
1. Penghematan investasi berupa ruang
kearsipan
Sebagaimana kita ketahui bersama,
semakin berkembangnya sebuah arsip, maka akan memerlukan rauang penyimpanan
yang semakin besar juga. Hal ini dapat diatasi atau diefisienkan dengan cara
sistem penyimpanan arsip dengan pengalihan media arsip konvensional kedalam media arsip elektronik.
2. Penghematan investasi berupa kertas,
tinta cetak (printer & fotocopy)
Keunggulan utama dari sistem
berbasis elektronik adalah penyebarannya yang bersifat elektronik, tidak lagi
memerlukan kertas dan tinta, dan cukup dengan mengkopi pada disk atau media
lainnya, walaupun pada saat tertentu kertas tetap masih dibutuhkan.
3. Efisiensi waktu akses
Seperti telah kita ketahui bersama,
metode pengarsipan konvesional akan sangat sulit menemukan sebuah arsip yang
terdapat dalam ruang kearsipan, hal ini diperngaruhi oleh sistem penempatan
yang berpindah-pindah, arsip sering dipinjam, dan biasanya tidak dikembalikan
pada tempatnya, serta penyimpanan yang tidak terstruktur, berbeda dengan arsip
elektronik, sistem penyimpanan yang terstruktur memudahkan temu kembali arsip
semudah menginput kode arsip, sama halnya apabila kita melakukan pencarian
sebuah dokumen di komputer.
4. Pengematan SDM
Dalam sistem arsip konvensional
tentunya banyak melibatkan petugas kearsipan untuk mengelola dan melayani
kebutuhan arsip, dan hal ini belum menjamin kecepatan dan ketepatan dalam
sistem pencarian arsip. Berbeda dengan arsip elektronik, tentu saja dapat
dilakukan penekanan kebutuhan SDM, selain itu sistem temu kembali informasi
tidak harus melibatkan SDM yang banyak, namun akses informasi dapat dilakukan dengan cepat.
5. Memperkecil kemungkinan kehancuran
data
Dengan arsip elektronik kita akan
mudah melakukan Back-up data, sehingga kita akan mempunyai cadangan terhadap
arsip-arsip penting yang dimiliki. Hal ini untuk mencegah kehancuran arsip yang
disebabkan oleh bencana seperti banjir dan kebakaran.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Informasi yang terdapat dalam arsip
elektronik dapat dengan mudah untuk diubah, dihapus dan dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan. Selain itu usia atau daya tahan fisik arsip eletronik sangat
terbatas, apabila semakin sering digunakan arsip elektronik akan semakin cepat
mengalami kerusakan. Dan untuk pemeliharaan fisik arsip elektronik juga
memerlukan cara penyimpanan yang baik.
B. Saran
1) Arsip
elektronik ini harus diupayakan agar dapat diaplikasikan, diimplementasikan
sama seperti tipe atau jenis arsip yang sudah eksis lebih lama yaitu arsip
kertas.
2) Perlu
dibangun konsepsi dan pemahaman yang kuat tentang arsip elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
Monika
Nur Lastiyani (2008) Manajemen Arsip Elektronik. www.bacaanonline.com/manajemen-arsip-elektronik-monika-nur-lastiyani,
diunduh pada tanggal 27 April 2011
Surya
Pradana (2009) Keunggulan Pengelolaan Arsip Elektronik. http://surya-pradhana.blogspot.com/2009/06/keunggulan-kearsipan-elektronik.html,
diunduh pada tanggal :28April 2011
No comments:
Post a Comment